Komunikasi Budaya Pada Remaja Masyarakat Bugis Dalam Pergeseran Nilai Etika Di Desa Cipotakari Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap
DOI:
https://doi.org/10.33096/respon.v4i4.254Keywords:
Komunikasi Budaya dan Etika BugisAbstract
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga komunikasi budaya pada remaja masyarakat Desa Cipotakari dalam pergeseran nilai etika diantaranya yaitu pertama budaya tabe’ yang merupakan suatu penghargaan, penghormatan terhadap yang lebih tua, budaya ini dilakukan dengan cara membungkukkan badan yang berarti mengormati orang yang ingin kita lewati dengan menundukkan kepala serta tangan kanan turun kebawah yang berarti meminta jalan. Kedua, budaya ma’jaba’lima yang berarti salaman, budaya ini memiliki dua cara penggunaannya yaitu dimana orang tua duduk di kursi kemudian anak duduk dibawah kemudia salaman dengan orang tua sambil mencium tangannya yang diartikan sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua dan menghargainya, kemudian cara yang kedua yaitu dilakukan seperti biasanya dimana orang tua dan anak berdiri kemudian salaman yang berarti bahwa menghargai seseorang tetapi dalam arti khusus yaitu agar segala sesuatu yang hendak ingin dilakukan dapat di ridhoi oleh Allah SWT . Dan yang ketiga, adalah budaya siri’ yang merupakan rasa malu, kehormatan atau harga diri. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga nilai etika masyarakat seperti mengajari anak sejak dini, meningkatkan pengawasan orang tua dalam penggunaan internet anak, pendekatan diri terhadap anak, dan pembelajaran di sekolah.