Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Pada Konten Dakwah Ustaz Abdullah Gymnastiar Di Media Sosial Instagram
DOI:
https://doi.org/10.33096/respon.v6i2.295Keywords:
Dakwah, Instagram, Konten, Media, TandaAbstract
Media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan di era digital. Media sosial dengan berbagai jenisnya menyajikan berbagai akses informasi berisi pesan atau teks-teks dengan maknanya yang plural. Akses kemudahan dalam berkomunikasi tanpa adanya sekat ruang dan waktu bagi para penggunanya juga menjadi bagian yang menarik bagi pengguna media sosial Instagram. Penelitian ini membahas tentang konten dakwah ustaz Abdullah Gymanastiar dengan analisis pada teks-teks dakwah menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure. Pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana isi konten dakwah Ustaz Abdullah Gymnastiar di Instagram. 2) Bagaimana analisis konten dakwah tersebut berdasarkan pendekatan semiotika Ferdinand De Saussure. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan studi pengumpulan data studi pustaka ( library research) baik berupa jurnal online maupun buku yang berkaitan dengan masalah penelitian. Observasi secara online juga dilakukan dengan mengidentifikasi isi konten dakwah yang dishare di platform media instagram ustaz Abdullah Gymnastiar. Hasil penelitian menunjukkan meliputi: (1) media sosial instagram yang digunakan Abdullah Gymnastiar yang berisi 7.910 konten dakwah diantaranya memuat pesan-pesan dakwah yang sarat dengan realitas kehidupan sehari-hari. Seperti tentang hakekat kehidupan dunia dan hal-hal yang berkaitannya dikemas dalam bentuk konten dakwah baik berupa ayat , hadis maupun quote dari ustaz Abdullah Gymnastiar. (2) Analisis konten dakwah mengggunakan teori tentang tanda De Saussure menunjukkan bahwa disebut penanda atau signifier dalam konten dakwah Abdullah Gymnastiar merujuk pada diksi yang ditulis, warna dan gambar yang digunakan. Adapun Petanda atau signified merupakan konsep/makna yang terkandung dalam penanda tersebut yang bebas makna atau multi tafsir. (3) Konten dakwah tersebut menunjukkan bahwa penanda dan petanda memiliki hubungan makna yang logis dan kesepakatan sebuah tanda pada konten dakwah Abdullah Gymnstiar menunjukkan adanya prinsip sinkronik , dimana ada penyesuian unsur ruang dan waktu untuk mendapatkan makna yang kuat dan konten dakwah tersebut.